HUT Ke-16, Kabupaten Sergai Pecahkan Rekor Muri
Selasa, 07 Januari 2020
 |
| Rekor MURI Makan Nasi Ambengan |
Sergai, Infokepri.com - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke - 16 Kabupaten Sergai, belasan ribu masyarakat berpartisipasi memecahkan rekor MURI. Selasa, (07/01/2020)
Dilokasi kegiatan, dalam sambutannya Bupati Sergai, Ir H Soekirman menyampaikan perayaan ulang tahun kali ini lebih menekankan budaya Kabupaten Sergai yang dikenal sebagai tanah religius.
"Daripada kita merayakan dengan pesta pora tanpa makna, tentu akan jauh lebih baik dengan memperbanyak istigfar, berzikir, mendengarkan tausiah dari Alim Ulama, Insya Allah kabupaten kita ini dijauhkan dari marabahaya, dari segala macam bala bencana," terangnya.
Selain menekankan sisi religius, acara perayaan HUT Sergai ke-16 ini juga dilaksanakan berbarengan dengan pemecahan rekor Muri lewat kegiatan makan bersama nasi ambeng. Dan jumlah peserta bahkan melebihi target awal yang hanya 10.016 peserta, hingga tercatat mencapai 12.156 peserta.
"Daripada kita merayakan dengan pesta pora tanpa makna, tentu akan jauh lebih baik dengan memperbanyak istigfar, berzikir, mendengarkan tausiah dari Alim Ulama, Insya Allah kabupaten kita ini dijauhkan dari marabahaya, dari segala macam bala bencana," terangnya.
Selain menekankan sisi religius, acara perayaan HUT Sergai ke-16 ini juga dilaksanakan berbarengan dengan pemecahan rekor Muri lewat kegiatan makan bersama nasi ambeng. Dan jumlah peserta bahkan melebihi target awal yang hanya 10.016 peserta, hingga tercatat mencapai 12.156 peserta.
Bukan hanya rekor nasional, pelaksanaan ini juga disebut oleh perwakilan Muri sudah mencetak rekor dunia. Rekor Muri makan nasi Ambengan bersama terbanyak, merupakan hasil swadaya dari seluruh masyarakat di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Sergai.
Lanjut, Bupati mengatakan di umur yang ke-16 ini Sergai juga dapat membuktikan sebagai Kabupaten yang menjunjung tinggi toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Pluralisme yang kita jaga di kabupaten ini tidak dapat tercapai tanpa adanya toleransi. Hari ini kita juga menggunakan pakaian tradisional Melayu Teluk Belanga mengingat Kabupaten ini kental dengan budaya Melayu sebagai tanah Sultan Serdang dan Pangeran Bedagai," ungkapnya
"Warna pakaian yang beraneka ragam juga jadi simbol betapa majemuknya masyarakat di kabupaten ini. Namun walau majemuk, tetap dapat menciptakan harmoni,” pungkasnya, (6/1) di Komplek Replika Istana Sultan Serdang, Melati Kebun, Pegajahan - Sergai.
Turut hadir, Wakil Bupati Sergai, Ketua DPRD Sergai, Mantan Gubernur Provinsi Sumut, Ketua Komisi E DPRD Sumut, unsur Forkopimda, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, jajaran Kepala OPD, Camat, ASN Pemkab Sergai, Tokoh Agama, serta Tokoh Budaya. AP
Lanjut, Bupati mengatakan di umur yang ke-16 ini Sergai juga dapat membuktikan sebagai Kabupaten yang menjunjung tinggi toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Pluralisme yang kita jaga di kabupaten ini tidak dapat tercapai tanpa adanya toleransi. Hari ini kita juga menggunakan pakaian tradisional Melayu Teluk Belanga mengingat Kabupaten ini kental dengan budaya Melayu sebagai tanah Sultan Serdang dan Pangeran Bedagai," ungkapnya
"Warna pakaian yang beraneka ragam juga jadi simbol betapa majemuknya masyarakat di kabupaten ini. Namun walau majemuk, tetap dapat menciptakan harmoni,” pungkasnya, (6/1) di Komplek Replika Istana Sultan Serdang, Melati Kebun, Pegajahan - Sergai.
Turut hadir, Wakil Bupati Sergai, Ketua DPRD Sergai, Mantan Gubernur Provinsi Sumut, Ketua Komisi E DPRD Sumut, unsur Forkopimda, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, jajaran Kepala OPD, Camat, ASN Pemkab Sergai, Tokoh Agama, serta Tokoh Budaya. AP
