Babinsa 07 Tanjung Uma Bantu Korban Tanah Longsor di Tanjung Uma
Minggu, 29 Desember 2019
BATAM, Infokepri.com – Jajaran Komando Rayon Militer (Koramil) 01/Batam Timur melaksanakan giat Patroli dan monitoring warga binaan yang tertimpa musibah dampak aktifitas salah satu perusahaan pengembang Proyek pengerjaan Peluasan Relokasi pasar Rakyat sementara, di wilayah RT 04/04 Pasar Induk, Tanjung Uma, Lubuk Baja, Batam, Minggu, (29/12/2019)
Bintara Pembina Desa (Babinsa) 07/ Tanjung Uma, Sersan Kepala (Serka) Dadang Hendarsah kegiatan itu dihadiri oleh Sekcam Lubuk Baja, Lurah Tanjung Uma, Ka Puskesmas Lubuk Baja, Dokes Polda Kepri, Kasi Trantib Kelurahan Tanjung, Ketua RW 04, Ketua RT 04.
Serka Dadang Hendarsah menyebutkan di lokasi kejadian pihaknya menerima laporan dari warga RT 04/RW 04, Jhonson yang mengatakan bahwa musibah tanah longsor di Tanjung Uma di RT04/RW04 di belakang Pasar Induk Jodoh memakan korban jiwa bernama Sarina (wanita, 48 tahun).
Sarinah meninggal dunia akibat serangan jantung pada saat longsor terjadi, pada Minggu (29/12/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.
Ia menyebutkan korban tinggal sendiri di rumahnya tidak bisa lari saat tanah longsor terjadi, dan korban yang mengidap jantung langsung meninggal. Dan korban ditemukan warga saat mengecek rumah korban, selanjutnya langsung membawa korban ke rumah warga lainnya.
“Kami juga kaget saat tanah bergeser, apalagi rumah roboh dan lantai retak. Terjadinya Tanah longsor di akibatkan volume tanah rimbun dari salah satu perusahaan pengembang proyek peluasan pasar sementara," katanya menirukan ucapan warga.
Akibat peristiwa naas ini kerugian materil sekitar ratusan juta rupiah. Untuk sementara yang baru terdata ada 60 rumah yang mengalami rusak berat. (AP)
Sarinah meninggal dunia akibat serangan jantung pada saat longsor terjadi, pada Minggu (29/12/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.
Ia menyebutkan korban tinggal sendiri di rumahnya tidak bisa lari saat tanah longsor terjadi, dan korban yang mengidap jantung langsung meninggal. Dan korban ditemukan warga saat mengecek rumah korban, selanjutnya langsung membawa korban ke rumah warga lainnya.
“Kami juga kaget saat tanah bergeser, apalagi rumah roboh dan lantai retak. Terjadinya Tanah longsor di akibatkan volume tanah rimbun dari salah satu perusahaan pengembang proyek peluasan pasar sementara," katanya menirukan ucapan warga.
Akibat peristiwa naas ini kerugian materil sekitar ratusan juta rupiah. Untuk sementara yang baru terdata ada 60 rumah yang mengalami rusak berat. (AP)
