Fauzi Bahar Mendaftar Sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Kepri Ke Partai Nasdem
Selasa, 05 November 2019
BATAM, Infokepri.com - Letkol Laut Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si mendaftarkan dirinya sebagai bakal calon Wakil Gubernur Kepri dengan mengembalikan berkas pencalonannya ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di kantor sekretariat DPW Partai Nasdem di Batam Centre, Kota Batam, Senin (4/11/2019).
Dia datang ke kantor sekretariat DPW Partai Nasdem dengan menggunakan pakaian khas Minang dan diarak oleh warga Minang, Sumatera Barat.
Turut hadir mendampinginya perwakilan dari Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) Kepri, Bunda Kanduang, Ikatan Keluarga (IK) se-Sumatera Barat, serta Ormas minang di Batam.
Letkol Laut Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si yang memiliki gelar Datuk Nan Sati adalah seorang Tokoh Politikus yang pernah menjadi Walikota Padang Provinsi Sumatra Barat tahun 2004.
“ Kenapa saya memilih nomor dua, karena saya pendatang baru. Dan siapa pun yang menjadi pasangan saya tidak akan menjadi kompotiter mereka, saya sudah mengerti apa maunya orang nomor satu. Dan menjadi Pemimpin harus siap dipimpin. Saya disini karena Nasdem tanpa mahar,” katanya.
Beliau mengatakan jika dipercaya masayrakat Kepri menjadi Wakil Gubernur Kepri akan meningkatkan potensi kemaritiman, perdagangan menciptakan/membuka lapangan kerjaan kedepannya, untuk anak dan keponakan.
Ia menyampaikan visi dan misinya yang menyebutkan bahwa provinsi Kepri ini wilayahnya lebih luas laut dibandingkan daratan, dan konon kekayaan alamnya sama laut dan darat.
“Kepri sangat beruntung dengan laut yang sangat luas, dan di dalam Al-Qur'an juga banyak menceritakan tentang kelautan dan sedikit tentang darat (kitab suci umat muslim),” katanya.
Walaupun Kepri memiliki areal Pertanian, namun lebih menguntungkan di laut, karena di laut, nelayan bisa menangkap ikan tanpa harus menunggu waktu seperti memanen hasil pertanian, harus menunggu paling kurang 3 bulan baru menghasilkan.
Sementara dilaut tanpa harus di jaga, kasih pupuk/makanan, hanya saja, bagaimana caranya para nelayan ini, dimana perputaran bumi 15 hari ada bulan dan 15 hari tidak ada bulan.
Sementara ada bulan nelayan tidak bekerja, dan ketika tidak ada bulan baru melaut, jadi karena itu, peningkatan perekenomian nelayan tidak ada pernah naik/miskin.
“ Oleh karena itulah kita mencari bagaimana di waktu nelayan tidak bisa melaut tapi bisa tetap menangkap ikan. Untuk itulah saya mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur Kepri,” katanya.
Potensi Kepri lainnya, katanya, disetiap pulau-pulau terdapat terumbu karang, dan tumbuhan laut lainnya, oleh nelayan diambil dan dijual, padahal jika dirawat bisa dijual tiap hari. dengan menawarkan wisatawan untuk menikmati keindahan alam bawah laut dengan berbagai sarana (menyelam, Diving, dll).
“Potensi Kelautan kita cukup besar, dan Industri wisata tidak akan habis bahan bakunya, walau negeri ini terpuruk ekonominya namun kunjungan wisata tetap ada, malah lebih banyak. Untuk itulah kita bersinergi,karena berbatasan dengan 7 negara,” katanya
Beliau menyebutkan kebutuhan akan ikan sangat tinggi bagi negara tetangga, salah satunya Singapura, untuk itu bagaimana kita menciptakan pelatihan kepada anak-anak muda supaya dia kreatif. Karena konsumen sudah ada.
Terkait tenaga kerja, ia menyebutkan bahwa pekerja kita diluar negeri dibayar murah seperti di Arab Saudi di jadikan pembantu, belum lagi negara lain kebanyakan dijadikan orang nomor kelas 3, 4 sementara negara Vietnam, Filiphina diatas kita apalagi India.
“ Oleh karena itulah kita mencari bagaimana di waktu nelayan tidak bisa melaut tapi bisa tetap menangkap ikan. Untuk itulah saya mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur Kepri,” katanya.
Potensi Kepri lainnya, katanya, disetiap pulau-pulau terdapat terumbu karang, dan tumbuhan laut lainnya, oleh nelayan diambil dan dijual, padahal jika dirawat bisa dijual tiap hari. dengan menawarkan wisatawan untuk menikmati keindahan alam bawah laut dengan berbagai sarana (menyelam, Diving, dll).
“Potensi Kelautan kita cukup besar, dan Industri wisata tidak akan habis bahan bakunya, walau negeri ini terpuruk ekonominya namun kunjungan wisata tetap ada, malah lebih banyak. Untuk itulah kita bersinergi,karena berbatasan dengan 7 negara,” katanya
Beliau menyebutkan kebutuhan akan ikan sangat tinggi bagi negara tetangga, salah satunya Singapura, untuk itu bagaimana kita menciptakan pelatihan kepada anak-anak muda supaya dia kreatif. Karena konsumen sudah ada.
Terkait tenaga kerja, ia menyebutkan bahwa pekerja kita diluar negeri dibayar murah seperti di Arab Saudi di jadikan pembantu, belum lagi negara lain kebanyakan dijadikan orang nomor kelas 3, 4 sementara negara Vietnam, Filiphina diatas kita apalagi India.
“ Padahal tenaga kerja kita bagus-bagus, hanya saja komunikasinya kurang, inilah pentingnya bahasa Inggris sejak dini. Kita lemah dalam berkomunikasi berbahasa Inggris,” katanya. (AP)
