Risma dari Busan ; Apakabar Pak Bupati, Apakah Danau Toba Sudah Bersih?
Minggu, 29 September 2019
SERGAI, Infokepri.com - General Assembly Tourism Promotion Organization Asia Pasific (TPO-AP) resmi ditutup oleh Walikota Oh Keo Don di Paradise Hotel Kota Busan, Jumat (27/9/2019) malam. Event dua tahunan tersebut dihadiri anggota sebanyak 124 city members dari Asia Pasific.
“Indonesia hadir dengan sepuluh kabupaten/kota dan Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Sedangkan Kota Surabaya adalah anggota TPO dan telah menjadi " sister city " Kota Busan selama 25 tahun, kata Bupati Sergai Ir H Soekirman yang disampaikan kepada Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Drs H Akmal, M.Si melalui WhatsApp langsung dari Busan, Sabtu (28/9/2019).
Diceritakan Soekirman, dalam event tersebut Walikota Surabaya Tri Risma Harini sangat bersyukur menjadi Sister City kota ini, banyak kemajuan yang dicapai. " Meskipun Surabaya tidak punya panorama seindah kota Busan, tapi kami terus membangun SDM kami untuk menjadi masyarakat ramah, tuan rumah yang baik hati, sehingga banyak orang datang melancong ke Surabaya," katanya.
Risma yakin bahwa pariwisata sudah menjadi "industry" yang sangat menguntungkan secara ekonomi, sehingga perlu dikembangkan terus melalui kerjasama dan untuk kemakmuran rakyat secara bersama-sama, kata Walikota Surabaya yang diberi applaus sekitar 600an peserta yang hadir.
" Selain Risma, turut didaulat Datok M.Burhan selaku Walikota Taiping Malaysia. Beliau mengajak seluruh anggota TPO, hand in hands untuk membesarkan kue tourism bersama-sama, selanjutnya dapat kita nikmati pula secara bersama kelezatan kue tersebut," jelas Bupati.
Danau Toba, sudah bersih?
Masih dalam momen di Busan, Bupati mengisahkan, ketika Rapidin Simbolon bersua dengan Walikota Surabaya, spontan Risma tanya " apakabar pak Bupati Samosir? apakah danau tobanya sudah bersih? Dengan senyum Rapidin simbolon menjawab " ya bu, sudah semakin baik".
Pertanyaan penting dan menggelitik, mengingat Sumut telah dinobatkan melalui voting sebagai tuan rumah General Assembly ke 10 tahun 2021 mendatang. Kesempatan ini adalah ajang penting dalam membangun dunia kepariwisataan di Sumatera.
Menjelang penutupan Gubernur Sumut Edy Ramayadi melalui Ria Telaumbanua Kadis Pariwisata Sumut mengemukakan bahwa Pemprov Sumut akan bergotong royong dengan kabupaten/kota untuk mensukseskan TPO dimaksud. Selanjutnya General secretary Mr.Kim Soo iL menyerahkan bendera TPO kepada Provinsi Sumut untuk dikibarkan dan disukseskan bersama.
Sergai Andalkan PATAYA
Menyongsong General Assembly TPO 2021, Sergai mengandalkan Wisata Desa dengan menitik beratkan pada Wisata Pangan atau Wisata Tani, dan Wisata Budaya. Jargon Pangan, PariwisaTA, dan BudaYA (PATAYA) semua akan jadi modal Sergai menggaet wisata domestik dan bangsa serumpun Malaysia.
Lebih lanjut dijelaskan Soekirman, terdapat 3 negara bagian yang sepakat untuk pertukaran pelancong yakni Kotabahru Kelantan, Taiping dan Kuala Kangsar Perak. Dalam waktu dekat akan dijajaki agar kedua bangsa serumpun saling jual beli paket wisata yang tersedia.
Bupati Sergai mengaku tidak mudah menjadikan suatu desa sebagai obyek wisata. Plenary Session Sergai mengemukakan kekhawatiran atas generasi milenium yang ternyata paling tinggi jumlahnya disektor pariwisata hingga 70 persen. Sayang dengan teknologi informasi (IT) mereka umumnya less of social touch, kurang sentuhan sosial dan budaya masyarakat.
" Mereka asyik dengan gadget hingga melupakan social behaviour dan interaksi. Jangankan bangun asimilasi atau akulturasi budaya, bangun inter relasi pun hanya pada teman dalam grup virtual saja," katanya.
Oleh karenanya, hal inilah yang hendak dimanfaatkan dengan menjual paket wisata Desa, agar generasi milenium sambil melancong melihat realitas sosial, down to the earth.
Hal senada juga diamini oleh praktisi wisata Nepal yang terkenal dengan Ekowisata dan budaya. Mereka menyatakan taraf hubungan generasi milenial dengan gadget telah mengancam pelestarian adat dan budaya. Dengan demikian apa yang dipaparkan Sergai merupakan upaya restorasi budaya masyarakat melalui pengembangan wisata desa.
" Mudah-mudahan apa yang dihasilkan plenary session dan paralel session dalam TPO Asia Pasific akan mendorong desainer di Sergai lebih bersemangat dalam mengembangkan industri jasa tersebut," ucapnya penuh harap.
Arirang, selamat tinggal Busan, See You again North Sumatra
Bupati Soekirman yang hadir didampingi Ketua TP PKK Ny Hj Marliah Soekirman dan Kadis Poraparbud Sudarno, S.Sos, bercerita, dengan iringan lagu sendu "arirang" yang dinyanyikan anak pelajar Kota Busan, peserta 9th GA Asia Pasific larut dalam keharuan yang dalam dan semangat persahabatan untuk saling menghidupkan pariwisata dan meraih kemakmuran negara.
Tiada pandang beda bangsa, agama dan politik, Arirang yang merupakan lagu sendu mengingatkan masyarakat Korea yang dulu miskin, tertekan korban perang, dan tiada sempat membalas penjajah, kini terbalaskan dengan kerja keras sampai berhasil menjadi negara kaya dan diperhitungkan di dunia.
Apalagi sepak bola Korea selatan telah menjadi inspirasi kawasan negara Asia sebagai watak bangsa, cerdas, gigih, percaya diri, dan tidak ego, kemampuan individu dan kerjasama, sehingga tim work yang taft disegani lawan.
Meskipun belum pernah mencapai juara dunia, tetapi sepak bola Korsel sudah diketahui yang terbaik di Asia. Mudah-mudahan dengan semangat teamwork itu pula, jargon TPO bangun kemakmuran bersama dan kemitraan (partnership) dapat segera terwujud.
" Semangat Arirang, semangt kota Busan. Good Bye kota Busan. Welcome Sumut," kenang Bupati Soekirman.
Masih dalam momen di Busan, Bupati mengisahkan, ketika Rapidin Simbolon bersua dengan Walikota Surabaya, spontan Risma tanya " apakabar pak Bupati Samosir? apakah danau tobanya sudah bersih? Dengan senyum Rapidin simbolon menjawab " ya bu, sudah semakin baik".
Pertanyaan penting dan menggelitik, mengingat Sumut telah dinobatkan melalui voting sebagai tuan rumah General Assembly ke 10 tahun 2021 mendatang. Kesempatan ini adalah ajang penting dalam membangun dunia kepariwisataan di Sumatera.
Menjelang penutupan Gubernur Sumut Edy Ramayadi melalui Ria Telaumbanua Kadis Pariwisata Sumut mengemukakan bahwa Pemprov Sumut akan bergotong royong dengan kabupaten/kota untuk mensukseskan TPO dimaksud. Selanjutnya General secretary Mr.Kim Soo iL menyerahkan bendera TPO kepada Provinsi Sumut untuk dikibarkan dan disukseskan bersama.
Sergai Andalkan PATAYA
Menyongsong General Assembly TPO 2021, Sergai mengandalkan Wisata Desa dengan menitik beratkan pada Wisata Pangan atau Wisata Tani, dan Wisata Budaya. Jargon Pangan, PariwisaTA, dan BudaYA (PATAYA) semua akan jadi modal Sergai menggaet wisata domestik dan bangsa serumpun Malaysia.
Lebih lanjut dijelaskan Soekirman, terdapat 3 negara bagian yang sepakat untuk pertukaran pelancong yakni Kotabahru Kelantan, Taiping dan Kuala Kangsar Perak. Dalam waktu dekat akan dijajaki agar kedua bangsa serumpun saling jual beli paket wisata yang tersedia.
Bupati Sergai mengaku tidak mudah menjadikan suatu desa sebagai obyek wisata. Plenary Session Sergai mengemukakan kekhawatiran atas generasi milenium yang ternyata paling tinggi jumlahnya disektor pariwisata hingga 70 persen. Sayang dengan teknologi informasi (IT) mereka umumnya less of social touch, kurang sentuhan sosial dan budaya masyarakat.
" Mereka asyik dengan gadget hingga melupakan social behaviour dan interaksi. Jangankan bangun asimilasi atau akulturasi budaya, bangun inter relasi pun hanya pada teman dalam grup virtual saja," katanya.
Oleh karenanya, hal inilah yang hendak dimanfaatkan dengan menjual paket wisata Desa, agar generasi milenium sambil melancong melihat realitas sosial, down to the earth.
Hal senada juga diamini oleh praktisi wisata Nepal yang terkenal dengan Ekowisata dan budaya. Mereka menyatakan taraf hubungan generasi milenial dengan gadget telah mengancam pelestarian adat dan budaya. Dengan demikian apa yang dipaparkan Sergai merupakan upaya restorasi budaya masyarakat melalui pengembangan wisata desa.
" Mudah-mudahan apa yang dihasilkan plenary session dan paralel session dalam TPO Asia Pasific akan mendorong desainer di Sergai lebih bersemangat dalam mengembangkan industri jasa tersebut," ucapnya penuh harap.
Arirang, selamat tinggal Busan, See You again North Sumatra
Bupati Soekirman yang hadir didampingi Ketua TP PKK Ny Hj Marliah Soekirman dan Kadis Poraparbud Sudarno, S.Sos, bercerita, dengan iringan lagu sendu "arirang" yang dinyanyikan anak pelajar Kota Busan, peserta 9th GA Asia Pasific larut dalam keharuan yang dalam dan semangat persahabatan untuk saling menghidupkan pariwisata dan meraih kemakmuran negara.
Tiada pandang beda bangsa, agama dan politik, Arirang yang merupakan lagu sendu mengingatkan masyarakat Korea yang dulu miskin, tertekan korban perang, dan tiada sempat membalas penjajah, kini terbalaskan dengan kerja keras sampai berhasil menjadi negara kaya dan diperhitungkan di dunia.
Apalagi sepak bola Korea selatan telah menjadi inspirasi kawasan negara Asia sebagai watak bangsa, cerdas, gigih, percaya diri, dan tidak ego, kemampuan individu dan kerjasama, sehingga tim work yang taft disegani lawan.
Meskipun belum pernah mencapai juara dunia, tetapi sepak bola Korsel sudah diketahui yang terbaik di Asia. Mudah-mudahan dengan semangat teamwork itu pula, jargon TPO bangun kemakmuran bersama dan kemitraan (partnership) dapat segera terwujud.
" Semangat Arirang, semangt kota Busan. Good Bye kota Busan. Welcome Sumut," kenang Bupati Soekirman.
(Bon)