Bupati Lingga Gelar Rapat Koordinasi Membahas Pengaturan Distribusi BBM
Minggu, 29 September 2019
LINGGA, Infokepri.com – Bupati Lingga Alias Wello menggelar rapat koordinasi membahas rencana pengaturan distribusi BBM di tiap kecamatan dan desa se-Kabupaten Lingga. Rapat ini dimotori oleh Bagian Ekonomi Setda Lingga dilakukan sebagai tindak lanjut atas banyaknya pengaduan terkait kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak akhir-akhir ini di Kabupaten Lingga, Kamis (26/9/2019).
Turut hadir dalam rapat koordinasi ini Sekdakab Lingga, Asisten Pemerintahan dan Asisten Ekonomi Kebangsaan, serta sejumlah Kepala Dinas dan Badan terkait yang ada di Kabupaten Lingga, para Camat di Lingkungan Pemkab Lingga.
Mengawali rapat tersebut, Bupati Lingga Alias Wello mengungkapkan sejumlah fakta yang terjadi akhir-akhir ini di masyarakat. Ia menyebutkan bahwa, ada potensi kebocoran jutaan bahkan miliaran rupiah terkait peredaran BBM di Kabupaten Lingga jika dihitung secara kasar.
Menurutnya, ada banyak penyebab yang membuat beliau berani berkata demikian, diantaranya adanya margin harga yang sangat jauh, tera yang tidak fair, serta adanya penyusutan 10 hingga 20 persen pada pelaksanaannya.
Beliau menyebutkan bahwa permasalahan telah lama menjadi perhatiannya, dan Ia juga menekankan bahwa masalah ini juga harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah, terutama karena masalah BBM ini bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat dan menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Kita sebagai bagian dari Pemerintahan harus hadir dan harus bisa mencari solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan BBM yang kerap terjadi di masyarakat,” kata beliau menekankan.
Ia juga menambahkan bahwa, permasalahan ini terjadi dikarenakan kurangnya koordinasi antara pihak-pihak yang bertanggungjawab menerbitkan rekomendasi minyak tersebut.
“Selama ini kita hanya menerbitkan rekom tanpa ada mengawasi, sehingga ujung-ujungnya dampaknya kembali kepada kita sendiri. Inilah yang harus kita evaluasi untuk kedepannya,” kata beliau.
Belum lagi ditambah dengan adanya oknum-oknum nakal yang ikut bermain dalam masalah ini, sehingga membuat masalah kelangkaan minyak di Kabupaten Lingga sudah semakin kompleks. Hal ini diketahuinya dari pemaparan yang disampaikan oleh beberapa Camat yang juga hadir dalam rapat tersebut.
Sehingga Bupati Lingga menginstruksikan pihak-pihak terkait dalam hal ini untuk segera berkoordinasi dan membentuk tim khusus untuk mengatasi masalah ini. “Fungsi camat juga harus lebih ditingkatkan, yakni harus berkoordinasi langsung dengan masyarakat, terutama mengenai besaran kebutuhan masyarakat akan minyak tersebut,” ujarnya.
“Nanti akan kita petakan dulu, berapa kebutuhan masing-masing kecamatan dan desa, kita juga akan mengecek dimana kelebihan dan kekurangan kuota, dan menumpuk dimana minyak tersebut selama ini,” kata beliau menegaskan.
Tidak sampai disitu, beliau juga mengancam kepada oknum-oknum pengusaha nakal yang bermain dalam hal ini untuk dicabut izinnya apabila nantinya kedapatan berlaku curang saat tim verifikasi turun kelapangan.
“Nanti akan ada tim yang kita bentuk untuk mengevaluasi secara menyeluruh, kondisi bangunan, alat ukur, keamanan, nanti akan kita evaluasi. Jika rekomnya ada, namun tidak ada membuka kios, atau kiosnya asal-asalan dan tidak memenuhi kriteria, cabut saja izinnya,” kata beliau menegaskan.
Kedepan, Ia berkomitmen akan melaksanakan langkah-langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini, apakah dengan cara merivisi perbub, menyeragamkan tera, melakukan penertiban rekom, melakukan penyesuaian kuota, hingga mengecek kelayakan tempat usaha yang berhak menerima rekom tersebut.
Ia juga akan meninjau ulang tentang perbub berkaitan dengan harga minyak, karena saat ini jauh sekali perbedaan antara harga Het dan Net
“Ini yang mau kita tuntaskan. Mulai hari ini harus sudah ada langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Karena permasalahan minyak inilah yang menyebabkan biaya ekonomi yang dikeluarkan masyarakat semakin tinggi, karena terdampak harga minyak yang dijual, sehingga otomatis harga kebutuhan pokok ikut naik” kata beliau.
Namun demikian, Pemkab Lingga tidak bisa bekerja sendiri untuk mengatasi masalah ini, sehingga Bupati Lingga akan melakukan koordinasi dengan FKPD di Kabupaten Lingga dalam waktu dekat terkait masalah ini.
Ia menegaskan bahwa jika kedapatan ada oknum-oknum nakal yang terlibat dalam kelangkaan minyak di Kabupaten Lingga, maka akan berhadapan dengan hukum dan pihak berwajib.
“Kita jangan ragu untuk melakukan penertiban ini, siapapun dibelakang mereka. Jangan sampai timbul dugaan-dugaan di masyarakat bahwa ada bagian dari pemerintah yang ikut bermain di dalamnya” kata beliau.
Ia juga menginstruksikan kepada semua pihak terkait untuk lebih memaksimalkan pengawasan, serta melakukan evaluasi.
“Kalau perlu dilakukan pemutihan, kita lakukan pemutihan, lalu akan kita seleksi dengan ketat nantinya. Aku ingin membuktikan bahwa Pemkab Lingga benar-benar bekerja, dan aku pastikan aku yang terdepan dalam hal ini,” kata beliau dengan tegas.
“Selesaikan ini, karena ini akan berdampak besar bagi masyarakat” pungkasnya.
(MC)
“Nanti akan kita petakan dulu, berapa kebutuhan masing-masing kecamatan dan desa, kita juga akan mengecek dimana kelebihan dan kekurangan kuota, dan menumpuk dimana minyak tersebut selama ini,” kata beliau menegaskan.
Tidak sampai disitu, beliau juga mengancam kepada oknum-oknum pengusaha nakal yang bermain dalam hal ini untuk dicabut izinnya apabila nantinya kedapatan berlaku curang saat tim verifikasi turun kelapangan.
“Nanti akan ada tim yang kita bentuk untuk mengevaluasi secara menyeluruh, kondisi bangunan, alat ukur, keamanan, nanti akan kita evaluasi. Jika rekomnya ada, namun tidak ada membuka kios, atau kiosnya asal-asalan dan tidak memenuhi kriteria, cabut saja izinnya,” kata beliau menegaskan.
Kedepan, Ia berkomitmen akan melaksanakan langkah-langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini, apakah dengan cara merivisi perbub, menyeragamkan tera, melakukan penertiban rekom, melakukan penyesuaian kuota, hingga mengecek kelayakan tempat usaha yang berhak menerima rekom tersebut.
Ia juga akan meninjau ulang tentang perbub berkaitan dengan harga minyak, karena saat ini jauh sekali perbedaan antara harga Het dan Net
“Ini yang mau kita tuntaskan. Mulai hari ini harus sudah ada langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Karena permasalahan minyak inilah yang menyebabkan biaya ekonomi yang dikeluarkan masyarakat semakin tinggi, karena terdampak harga minyak yang dijual, sehingga otomatis harga kebutuhan pokok ikut naik” kata beliau.
Namun demikian, Pemkab Lingga tidak bisa bekerja sendiri untuk mengatasi masalah ini, sehingga Bupati Lingga akan melakukan koordinasi dengan FKPD di Kabupaten Lingga dalam waktu dekat terkait masalah ini.
Ia menegaskan bahwa jika kedapatan ada oknum-oknum nakal yang terlibat dalam kelangkaan minyak di Kabupaten Lingga, maka akan berhadapan dengan hukum dan pihak berwajib.
“Kita jangan ragu untuk melakukan penertiban ini, siapapun dibelakang mereka. Jangan sampai timbul dugaan-dugaan di masyarakat bahwa ada bagian dari pemerintah yang ikut bermain di dalamnya” kata beliau.
Ia juga menginstruksikan kepada semua pihak terkait untuk lebih memaksimalkan pengawasan, serta melakukan evaluasi.
“Kalau perlu dilakukan pemutihan, kita lakukan pemutihan, lalu akan kita seleksi dengan ketat nantinya. Aku ingin membuktikan bahwa Pemkab Lingga benar-benar bekerja, dan aku pastikan aku yang terdepan dalam hal ini,” kata beliau dengan tegas.
“Selesaikan ini, karena ini akan berdampak besar bagi masyarakat” pungkasnya.
(MC)