Pemko Bersama Polres Tebingtinggi Gelar Bakti Sosial
Kamis, 20 Juni 2019
TEBING TINGGI, Infokepri.com - Walikota Tebingtinggi H. Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Sekdako Tebingtinggi H. Marapusuk Siregar, SH menghadiri acara bakti Sosial Pemerintah Kota Tebingtinggi yang bekerjasama dengan Polres Tebingtinggi dan Kejaksaan Negeri Tebingtinggi yang dilaksanakan di Aula Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara Upt. Pelayanan Sosial Tunai Netra Dan Daksa, Kelurahan Tambangan Kota Tebingtinggi, Rabu (19/06/2019).
Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Tebingtinggi Ke-102 Tahun, HUT Bayangkhara Ke-73 Dan HUT Adiyaksa Ke-59.
Acara tersebut juga dihadiri Kapolres Tebingtinggi AKBP. Sunadi, S.IK beserta jajaran dan beberapa Kepala OPD. Kegiatan tersebut mengambil thema "Merajut Persatuan Membangun Kota Tebingtinggi Yang Cerdas".
“Apapun kekurangan kita, haruslah tetap bersyukur kepada Allah karena lebih banyak nikmat yang diberikan dari pada yang tidak diberikan kepada kita. Salah satunya oksigen yang dihirup sampai saat ini. kalau seandainya oksigen itu diberikan Allah seperti tarif tabung gas pastilah kita tidak sanggup untuk membayarnya oleh karena itu wajiblah kita bersyukur, “ kata Walikota Tebingtinggi H. Umar Zunaidi Hasibuan dalam sambutannya.
Ia juga mengatakan bawah Pemerintah Kota Tebingtinggi akan membantu seluruh peserta panti yaitu para tuna netra dan tuna daksa apabila belum memiliki kartu BPJS kesehatan dan juga KTP yang belum ada.
Sementara itu, Kapolres Tebingtinggi AKBP. Sunadi, S.IK dalam sambutannya mengatakan kalau seluruh peserta panti kedepannya bisa berkendara baik itu mobil ataupun sepeda motor ataupun mau bekerja, Polres Tebingtinggi siap membantu dalam pembuatan SIM dan SKCK, pihak kepolisian akan langsung datang ke panti. Karena pihaknya dituntut untuk melayani semua warga tidak terkecuali siapapun, didalam proses hukumpun kita akan bantu.
Sedangkan Kepala UPT pelayanan sosial tuna netra dan tuna daksa Tebingtinggi Dinas Sosial Provinsi Sumut Dra. Hj. Rusdah Azizah mengatakan bahwa para tuna netra dan tuna daksa disini juga menerima bimbingan agama, belajar keterampilan dan lain-lain. Jumlah tuna netra sebanyak 33 orang dan Tuna daksa 9 orang serta pegawai 11 orang.
“Jadi banyak juga kendala yang dihadapi dikarenakan jumlah pegawai yang sedikit,” katanya. (Bon)