Sekjen ISEI Melantik Pengurus ISEI Cabang Batam Periode 2019-2022 Dan Menggelar Seminar Nasional
Jumat, 01 Februari 2019
BATAM, Infokepri.com - Sekjen Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Pusat, Prof. Dr. Ina Primiana, SE MT melantik Pengurus ISEI Cabang Batam masa bakti 2019-2022 pada Kamis, (31/1/2019) di Gedung Bank Indonesia (BI), Batam Centre, Batam.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh Gubernur Kepri, diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata provinsi Kepri, Drs. Buralimar, Walikota Batam, diwakili oleh Asisten III Kota Batam, Zarefriadi, Ketua Indonesian National Shipowner Association (INSA), Osman Hasyim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra, Ketua OJK Kepri.
Prof. Dr. Ina Primiana merupakan Sekretaris I Pengurus Pusat ISEI, Ia hadir mewakili Ketua Umum ISEI yang juga sebagai Gubernur Bank Indonesia
Acara pelantikan berlangsung hikmad dan dihadiri sekitar 300 undangan dari berbagai institusi pemerintah, Perguruan Tinggi, Asosiasi, pengusaha.
Pebrialin terpilih kembali menjadi Ketua untuk yang kedua kalinya pada Musyawarah Anggota ISEI Cabang Batam pada Oktober 2018.
Dalam sambutannya Pebrialin Razak, S.E., M.Si selaku Ketua ISEI Cabang Batam periode 2019-2022 mengatakan ISEI adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk memberikan kontribusi gagasan pemikiran bagi kemajuan ekonomi bangsa Indonesia.
“Dengan pelantikan ini, diharapkan para pengurusnya dapat lebih berkontribusi memberikan ide gagasannya untuk kemajuan Kota Batam pada khususnya, Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia pada umumnya”, katanya.
Ia menyebutkan saat ini anggota ISEI Cabang Batam berjumlah 200, yang tersebar di lebih dari 8 komisariat, yaitu Komisariat Unrika, Komisariat UIB, Komisariat UPB, Komisariat Uniba, Komisariat Univers, Komisariat Ibsi, Komisariat Pajak, dan beberapa komisariat perbankan, asuransi dan perusahaan lainnya.
Kontribusi ISEI cabang Batam diwujudkan baik dalam bentuk kegiatan maupun artikel ilmiah antara lain riset, diskusi, seminar, workshop dan publikasi-publikasi ilmiah lainnya.
Untuk itu, lanjutnya, ISEI cabang Batam perlu bersinergi dengan para pemangku kepentingan agar kontribusi pemikirannya lebih optimal.
Kemajuan perekonomian, dapat dicapai melalui beberapa cara antara lain penguatan laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan investasi, dan mendorong adanya ekspor.
Data ekspor Nasional, Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam 5 tahun terakhir (2014-2018) adalah sbb :
Penelitian oleh Sinarti, dkk (2018) tentang Pengukuran Tingkat Daya Saing Kabupaten/Kota Di Provinsi Kepri, dengan hasil sbb :
Data ekspor Nasional, Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam 5 tahun terakhir (2014-2018) adalah sbb :
TAHUN (Juta US $)
2014 | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | |
Nasional | 175.980,00 | 150.366,30 | 145.186,30 | <168.792,401 | 165.881,70 |
Kepri | 15.707,30 | 11.949,83 | 10.854,80 | 12.261,60 | 8.673,70 |
Batam*** | 11.302,76 | 9.166,83 | 8.412,17 | 8.708,70 | 6.241,54 |
Kontribusi ekspor Kota
Batam terhadap ekspor
nasional |
6% | 6% | 6% | 5% | 6% |
Kontribusi ekspor Kota Batam terhadap ekspor provinsi kepri | 72% | 77% | 77% | 71% | 72% |
Sumber : kemendag.go.id sampai November 2018,
Sumber : kepri.bps.go.id
Sumber : batamkota.bps.go.id sampai Agustus 2018
Dari data diatas, nilai ekspor sangat berfluktuatif/sangat dinamis seiring dengan kondisi perekonomian yang ada pada waktu itu. Baik ekspor nasional, ekspor provinsi kepri dan ekspor Kota Batam semuanya sangat berfluktuatif/dinamis.
Konstribusi ekspor Kota Batam terhadap ekspor Nasional rata-rata sebesar 5%, sedangkan konstribusi ekspor Batam terhadap ekspor Provinsi Kepulauan Riau rata-rata sebesar 74%. Artinya keberadaan Kota Batam sangat signifikan memberikan konstribusi pada perekonomian Provinsi Kepulauan Riau.
Konstribusi ekspor Kota Batam sebesar 5% masih sangat jauh dari harapan dibandingkan dengan potensi, kebijakan, dan segala ketersediaan infrastruktur yang ada.
Kota Batam mempunyai infrastruktur pelabuhan ekspor ada 5 (lima) yaitu pelabuhan Batu Ampar, Belakang Padang, Hang Nadim, Kabil/Panau, Pulau Sambu dan Sekupang.
Dari sisi potensi, Kota Batam adalah kota dengan indeks daya saing daerah tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau.
Penelitian oleh Sinarti, dkk (2018) tentang Pengukuran Tingkat Daya Saing Kabupaten/Kota Di Provinsi Kepri, dengan hasil sbb :
Kab/Kota | Indikator Perekonomian Daerah | Indikator Infrastruktur | Indikator SDM | Jumlah Skor Indikator | Peringkat |
Batam | 0,13 | 0,11 | 0,61 | 0,85 | 1 |
Tanjung Pinang | 0,03 | 0,32 | 0,17 | 0,51 | 2 |
Bintan | 0,10 | 0,17 | (0,03) | 0,24 | 3 |
Lingga | (0,09) | (0,14) | (0,39) | (0,12 | 4 |
Karimun | 0,02 | (0,12) | (0,18) | (0,28) | 5 |
Anambas | (0,10) | (0,31) | (0,17) | (0,58) | 6 |
Natuna | (0,09) | (0.14) | (0,39) | (0,62) | 7 |
Sumber : Sinarti, dkk (2018)
Indikator yang digunakan :
- Perekonomian daerah : Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan PDRB, PDRB Per Kapita.
- Infrastruktur : Luas Wilayah, Panjang Jalan Per Luas Wilayah, Kualitas Jalan Raya
- Sumber Daya Manusia : Angkatan Kerja, Persentase Angkatan Kerja, Persentase Penduduk Usia Produktif Terhadap Total Penduduk, Jumlah Penduduk yang Bekerja, Rasio Jumlah Pengajar terhadap Siswa
Pembahasan kebijakan bagaimana meningkatkan daya saing perekonomian Kota Batam melalui ekspor, pada pelantikan ini dilaksanakan juga Seminar Nasional dengan tema “Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Daerah Untuk Mendorong Ekspor Nasional”.
Hadir sebagai narasumber adalah Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Wali Kota Batam, Kepala BP Batam, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau dan Ketua INSA. Hasil dari seminar ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran untuk meningkatkan daya saing perekonomian Kota Batam.
(Ril/AP)