Ketua Komisi III DPRD Batam Kesal Pemilik Lahan Tidak Pernah Hadir Mengikuti RDP
Sabtu, 12 Januari 2019
BATAM, Infokepri.com – Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Nyangnyang Harris Pratamura merasa kecewa lantaran hingga saat ini PT Adhya Tirta Batam (ATB) belum bersedia memasukkan jaringan instalasi air kepemukiman Bengkong Nusantara dan Harapan Jaya.
“ Ada apa ini kenapa listrik bisa masuk kenapa air tidak bisa masuk,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Nyangnyang Harris Pratamura saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang Komisi III DPRD Kota Batam, di Jalan Engku Putri, Batam Centre, Batam, Jumat ( 11/1/2019).
RDP itu juga dihadiri oleh pihak PT ATB, Perwakilan Camat Bengkong, Lurah Bengkong Sadai, perangkat dan masyarakat Bengkong Nusantara dan Harapan Jaya.
Nyangnyang juga kesal lantaran setiap RDP digelar pihak pemilik lahan tidak pernah bersedia hadir.
RDP itu juga dihadiri oleh pihak PT ATB, Perwakilan Camat Bengkong, Lurah Bengkong Sadai, perangkat dan masyarakat Bengkong Nusantara dan Harapan Jaya.
Nyangnyang juga kesal lantaran setiap RDP digelar pihak pemilik lahan tidak pernah bersedia hadir.
“ Kita sudah memanggil pemilik lahan namun sudah 3 kali mengadakan RDP tidak pernah hadir dan sampai sekarang tidak ada solusinya sama sekali, “ katanya.
Ia menyebutkan bahwa tugas anggota DPRD Kota Batam itu untuk melayani masyarakat dan masalah ini sudah cukup lama.
“ Sepertinya pemilik lahan sudah tidak menghargai DPRD kota Batam lagi atau ada kepentingan lain, minggu depan kita sama-sama ke BP Batam,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Bengkong Sadai, Anugrah Hidayat dalam pemaparannya mengatakan bahwa mereka sangat berharap dengan pihak PT ATB agar bersedia memasukkan air ke Bengkong Sadai.
“Kami sangat merasakan apa yang dirasakan oleh warga sebab kantor kami bersebelahan dengan rumah RW,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua RW Bengkong Nusantara, Hadman mengatakan bahwa dirinya sangat berharap agar pihak PT ATB memasukkan air mengingat saat ini musim kemarau dan sangat sulit mendapatkan air.
” Sepertinya ada kongkallikong ini (bermain-main.red), apa perlu kita membawa keluarga (Istri dengan anak-anak) ke BP Batam untuk mandi, dan sebagainya,” jelasnya.
Ia juga mengaku sudah sangat letih menghadiri RDP yang digelar Komisi III ini, sebab untuk mengikuti RDP ini terpaksa harus bolos kerja dan setelah mengikuti RDP tidak ada solusi atau pihak PT ATB tetap tidak bersedia memasukkan air ke pemukiman mereka.
Ia juga mengaku sudah sangat letih menghadiri RDP yang digelar Komisi III ini, sebab untuk mengikuti RDP ini terpaksa harus bolos kerja dan setelah mengikuti RDP tidak ada solusi atau pihak PT ATB tetap tidak bersedia memasukkan air ke pemukiman mereka.
“Warga siap dan mampu membayar jika itu diharuskan asal PT ATB bersedia memasukkan air ke pemukiman kami,” katanya dengan nada tinggi.
Menyikapi hal tersebut, Perwakilan dari pihak ATB, Marlin mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu rekomendasi dari pihak BP Batam, karena mereka masih melakukan negoisasi dengan pihak yang punya lahan, untuk itu ATB belum dapat melakukannya.
“ Kami disini bukan bermain dan disini kami hanya pekerja, sebelumnya kami sudah turun ke lapangan bersama dengan pihak BP Batam hingga sampai saat ini dari diskusi yang kita lakukan dengan pihak BP Batam, pihak kami masih menunggu hasil keputusan dan arahan dari BP Batam untuk melakukan instalasi penyambungan pipa di Bengkong Nusantara,”pungkasnya. (AP)