Pimpin RDP, Ketua DPRD Kota Batam Mengharapkan Permasalahan SD Melati Indah Segera Diselesaikan
Rabu, 19 Desember 2018
BATAM, Infokepri.com - Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto. SH.MH memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak Dinas Pendidikan Kota Batam, BP Batam, Komisi IV DPRD Kota Batam dan pihak Sekolah Dasar (SD) Melati Indah yang berlokasi di Rumah Liar (Ruli) Baloi Kebun, Batam Centre, Batam.
RDP itu digelar di ruang pimpinan DPRD Kota Batam, Rabu (19/12/2018) untuk mencari solusi penanganan siswa SD Melati Indah yang digusur developer pada bulan September 2018 lalu.
SD Melati Indah itu telah berdiri di ruli Baloi Kebun, Batam Centre, Batam sejak tahun 2003 lalu, awalnya sebelum sekolah itu digusur siswanya berjumlah 50 orang dan sekarang hanya tinggal 20 orang terdiri dari kelas 1 dan 6.
Sejak sekolah mereka digusur, murid-murid SD Melati Indah itu belajar dilantai lobi kantor DPRD Kota Batam, sangat miris melihatnya.
SD Melati Indah itu telah berdiri di ruli Baloi Kebun, Batam Centre, Batam sejak tahun 2003 lalu, awalnya sebelum sekolah itu digusur siswanya berjumlah 50 orang dan sekarang hanya tinggal 20 orang terdiri dari kelas 1 dan 6.
Sejak sekolah mereka digusur, murid-murid SD Melati Indah itu belajar dilantai lobi kantor DPRD Kota Batam, sangat miris melihatnya.
Dalam RDP itu, Ketua DPRD kota Batam, Nuryanto. SH.MH mengatakan permasalahan ini sudah cukup lama sejak bulan September 2018 lalu dan secara teknis permasalahan ini sudah diserahkan ke Komisi IV DPRD Kota Batam untuk mengundang pihak terkait.
“Saya sudah perintahkan agar Komisi IV memanggil pihak terkait, namun belum apa-apa sudah penuh dengan dinamika (keributan-red),” katanya.
Pemko Batam, katanya, melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam telah menyurati DPRD Kota Batam untuk mencari solusi terhadap murid-murid SD Melati tersebut.
“Pihak sekolah juga memehon untuk difasilitasi ke BP Batam untuk mendapat alokasi lahan untuk membangun SD Melati kembali di lahan yang resmi,” jelasnya.
Lebih lanjut Ketua DPRD Kota Batam menyebutkan bahwa pihaknya telah sepakat dengan Pemko Batam untuk mentransfer murid-murid SD Melati tersebut ke sekolah negeri dan memohon kepada Pemko Batam agar dibantu memfasilitasi agar murid-murid SD melati itu dapat mengikuti pendidikan, ujian dan lainnya.
“Menunggu adanya kepastian lahan dari BP Batam kami berharap agar murid-murid SD Melati memilih sekolah negeri yang dekat dengan tempat tinggalnya,” tegas Ketua DPRD Kota Batam.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Muhamad Yunus yang ikut hadir dalam RDP itu mengatakan dirinya juga merasa miris melihat murid-murid SD Melati belajar di lantai Lobi gedung DPRD Kota Batam.
“Saya sudah perintahkan agar Komisi IV memanggil pihak terkait, namun belum apa-apa sudah penuh dengan dinamika (keributan-red),” katanya.
Pemko Batam, katanya, melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam telah menyurati DPRD Kota Batam untuk mencari solusi terhadap murid-murid SD Melati tersebut.
“Pihak sekolah juga memehon untuk difasilitasi ke BP Batam untuk mendapat alokasi lahan untuk membangun SD Melati kembali di lahan yang resmi,” jelasnya.
Lebih lanjut Ketua DPRD Kota Batam menyebutkan bahwa pihaknya telah sepakat dengan Pemko Batam untuk mentransfer murid-murid SD Melati tersebut ke sekolah negeri dan memohon kepada Pemko Batam agar dibantu memfasilitasi agar murid-murid SD melati itu dapat mengikuti pendidikan, ujian dan lainnya.
“Menunggu adanya kepastian lahan dari BP Batam kami berharap agar murid-murid SD Melati memilih sekolah negeri yang dekat dengan tempat tinggalnya,” tegas Ketua DPRD Kota Batam.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Muhamad Yunus yang ikut hadir dalam RDP itu mengatakan dirinya juga merasa miris melihat murid-murid SD Melati belajar di lantai Lobi gedung DPRD Kota Batam.
“ Kami telah berbicara dengan Dinas Pendidikan Kota Batam dan mereka menyebutkan pihak sekolah SD Melati bersedia sekolahnya dipindahkan kemana saja hari ini sudah ada solusinya, komisi IV selalu siap untuk membantu pihak sekolah,” jelas M Yunus.
Ditempat terpisah, Agus Suherman salah seorang guru SD Melati mengatakan sejak bulan September 2018 lalu, pihaknya melakukan aktifitas belajar mengajar di gedung DPRD Kota Batam lantaran mengetahui birokrasi itu tidak secepat yang kita inginkan karena berjalan tahap demi tahap.
"Sekarang inilah ada pertemuan, penyelesaian, solusi yang terbaik dari berbagai pihak, tidak ada yang diberatkan semuanya mendukung, dimana kita dapat lahan disitu kita membangun," katanya.
"Sekarang inilah ada pertemuan, penyelesaian, solusi yang terbaik dari berbagai pihak, tidak ada yang diberatkan semuanya mendukung, dimana kita dapat lahan disitu kita membangun," katanya.
Ia menyebutkan pengajuan lahan sekolahnya mereka ajukan di wilayah Punggur namun itu tergantung dari pihak BP Batam. Lahan yang mereka ajukan seluas kurang lebih 3.5 hektar tetapi itu tergantung dari BP Batam berapa luas lahan yang dialokasikan untuk membangun sekolah tersebut.
Permohonan pengajuan lahan, katanya, akan secepatnya mereka serahkan, pertama mereka telah menyusun persyaratan dan data-datanya dalam bulan ini sudah diajukan. (AP/Pay)