Memperingati HUT Polairud Ke 68, Polda Kepri Menggelar Acara Syukuran
Selasa, 04 Desember 2018
BATAM, Infokepri.com – Memperingati HUT Polairud yang ke 68, Polda Kepri menggelar acara syukuran yang dilaksanakan di Gedung Lancang Kuning Polda Kepri, Selasa (4/12/2018).
HUT Polairud sendiri jatuh pada tanggal 1 Desember 2018 yang lalu, acara syukuran di Korpolairud Baharkam Polri dilaksanakan pada Senin (2/12/2018) kemarin yang dihadiri Kapolri dan segenap Pejabat Utama di lingkungan Mabes Polri.
Acara Syukuran HUT Polairud ke 68 ini dihadiri oleh : Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budhi Revianto, Kasrem 033/WP, Danlantamal IV Tanjung Pinang (diwakili), Danguskamla Armada I (Diwakili), Ka Kantor Bakamla Zona Maritim Barat, Kepala BC Batam, PJU Polda Kepri dan undangan lainnya.
Berbagai kegiatan digelar Ditpolairud Polda Kepri dalam rangka memeriahkan HUT Polairud ke 68 ini diantaranya :
- Anjangsana ke Panti Asuhan dan Purn/Warakawuri Polairud termasuk kepada anggota yg sakit yang dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2018.
- Donor darah diikuti personel dan Bhayangkari Dit Polairud di Planet Holiday.
- Gerak jalan sehat keluarga besar Ditpolairud Polda Kepri.
HUT Polairud Ke 68 ini mengambil thema “ Dengan Semangat Promoter Polairud Siap Mengamankan Pemilu 2019 Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Nasional"
Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budhi Revianto dalam rilisnya yang disampaikan Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs S Erlangga mengatakan saat ini Korpolairud Baharkam Polri berkekuatan 67 unit armada kapal patroli dengan 9 pesawat terbang dan 46 Helikopter.
Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budhi Revianto dalam rilisnya yang disampaikan Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs S Erlangga mengatakan saat ini Korpolairud Baharkam Polri berkekuatan 67 unit armada kapal patroli dengan 9 pesawat terbang dan 46 Helikopter.
Sedangkan untuk menjaga perairan laut di wilayah hukum Polda Kepri, armada air yang dimilikii Ditpolairud Polda Kepri sebanyak 28 unit yang terdiri berbagai jenis baik C1, C2 dan C3 termasuk kapal cepat datar ( RIB : rigit inflatable boat ) maupun Longboat dan Amphibi
Dengan luas wilayah Kepri seluas 253.617 Km2, dimana 96 % nya perairan dan letak geografisnya merupakan wilayah perbatasan negara, yaitu dengan Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand maka Dit Polair Polda Kepri harus mampu mengeleminir berbagai potensi kerawanan yang ada seperti illegal fishing, People smuggling, illegal logging, penyelundupan dan kejahatan lintas batas negara.
Kapolda Kepri menyebutkan didalam penggelaran operasional, Ditpolairud Polda Kepri menetapkan sistem zonanisasi pengawasan terhadap wilayah perairan menjadi 6 zona, meliputi :
Zona 1 : Batam ( Dermaga Unit Belakang Padang ), Zona 2 : Tanjung Balai Karimun ( Dermaga Unit Kolong / Selat Beliah ), Zona 3 : Moro ( Dermaga Moro ), Zona 4 : Tanjung Pinang dan Bintan ( Dermaga Tanjung Pinang ), Zona 5 : Lingga ( Dermaga Jagoh ), Zona 6 : Anambas dan Natuna
“ Khusus zona 6 dan hotspot di Tanjung Berakit di back up dengan kapal BKO dari Korpolairud Baharkam Polri, terdiri dari : KP Baladewa, KP Kedidi dan KP Hayabusa,” katanya.
Lebih lanjut disebutkannya, dari bulan Januari hingga awal Desember 2018, Dit Polair telah berhasil mengungkap perkara sebanyak 58 kasus yang terdiri dari :
Kapolda Kepri menyebutkan didalam penggelaran operasional, Ditpolairud Polda Kepri menetapkan sistem zonanisasi pengawasan terhadap wilayah perairan menjadi 6 zona, meliputi :
Zona 1 : Batam ( Dermaga Unit Belakang Padang ), Zona 2 : Tanjung Balai Karimun ( Dermaga Unit Kolong / Selat Beliah ), Zona 3 : Moro ( Dermaga Moro ), Zona 4 : Tanjung Pinang dan Bintan ( Dermaga Tanjung Pinang ), Zona 5 : Lingga ( Dermaga Jagoh ), Zona 6 : Anambas dan Natuna
“ Khusus zona 6 dan hotspot di Tanjung Berakit di back up dengan kapal BKO dari Korpolairud Baharkam Polri, terdiri dari : KP Baladewa, KP Kedidi dan KP Hayabusa,” katanya.
Lebih lanjut disebutkannya, dari bulan Januari hingga awal Desember 2018, Dit Polair telah berhasil mengungkap perkara sebanyak 58 kasus yang terdiri dari :
1. Illegal fishing kapal ikan asing (KIA) sebanyak 11 kasus
2. Pemalsuan surat ijazah kelautan sebanyak 9 Kasus.
3. Pelayaran sebanyak 7 kasus ( Kapal tanpa SIB )
4. Kepabeanan sebanyak 6 kasus ( Pengiriman Barang keluar Batam )
5. Migas sebanyak 5 kasus ( Kirim BBM ilegal ).
6. Pekerja migran ilegal ke Malaysia sebanyak 5 kasus
7. Ilegal Logging sebanyak 2 kasus
8. Karantina sebanyak 2 kasus
9. Pencurian sebanyak 2 kasus
10. Perdagangan sebanyak 1 kasus ( Bawang illegal dari Malaysia )
11. Perikanan sebanyak 1 kasus
12. Lingkungan Hidup sebanyak 1 kasus
13. BKSDA sebanyak 1 kasus
14. Telekomunikasi sebanyak 1 kasus
15. Laka kerja sebanyak 1 kasus
16. Handak sebanyak 1 kasus
17. Penggelapan sebanyak 1 kasus
18. Minerba sebanyak 1 kasus
2. Pemalsuan surat ijazah kelautan sebanyak 9 Kasus.
3. Pelayaran sebanyak 7 kasus ( Kapal tanpa SIB )
4. Kepabeanan sebanyak 6 kasus ( Pengiriman Barang keluar Batam )
5. Migas sebanyak 5 kasus ( Kirim BBM ilegal ).
6. Pekerja migran ilegal ke Malaysia sebanyak 5 kasus
7. Ilegal Logging sebanyak 2 kasus
8. Karantina sebanyak 2 kasus
9. Pencurian sebanyak 2 kasus
10. Perdagangan sebanyak 1 kasus ( Bawang illegal dari Malaysia )
11. Perikanan sebanyak 1 kasus
12. Lingkungan Hidup sebanyak 1 kasus
13. BKSDA sebanyak 1 kasus
14. Telekomunikasi sebanyak 1 kasus
15. Laka kerja sebanyak 1 kasus
16. Handak sebanyak 1 kasus
17. Penggelapan sebanyak 1 kasus
18. Minerba sebanyak 1 kasus
“Kedepan diharapkan kerjasama yang baik diantara kita dalam mewujudkan kondisi Kamtibmas Kepri yang aman, damai dan kondusif, utamanya diwilayah perairan. Arnavat Darpha Mahe karena Di Laut kami bangga,” katanya. (Humas Polda Kepri)