Pasokan LPG Di Batam Tetap Aman, Pertamina Harapkan Orang Mampu Pakai Gas Non Subsidi
Selasa, 06 November 2018
BATAM, Infokepri.com – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I pastikan bahwa pasokan LPG 3 Kg di Batam tetap aman.
Rata-rata penyaluran LPG 3 Kg untuk Batam adalah sebesar 35.850 tabung atau 107.550 MT perhari. Pada hari Jumat (2/11/2018) terdapat penambahan pasokan sebanyak 13.440 tabung serta pada hari Sabtu (3/11/2018) terdapat penambahan tabung sebanyak 6.720 unit. Pada hari Senin (5/11/2018) akan terdapat penambahan fakultatif sebanyak 18.200 tabung.
Terdapat 11 agen yang menyalurkan LPG 3 Kg di wilayah Batam, tiga SPBE, serta 1.804 pangkalan resmi yang tersebar di 13 Kecamatan wilayah Batam. Harga Eceran Tertinggi wilayah Batam sebesar Rp18.000 per tabung.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Rudi Ariffianto mengatakan bahwa Pertamina memastikan ketersediaan LPG 3 kg tetap mencukupi kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat yang tidak mampu di Batam. Masyarakat mampu dan restoran serta usaha komersial lainnya dihimbau untuk menggunakan LPG non subsidi sehingga LPG 3 kg bisa lebih tepat sasaran.
“Pertamina memastikan bahwa kebutuhan LPG 3 kg terbutuhi oleh masyarakat, termasuk di wilayah Batam apabila LPG 3kg digunakan sesuai peruntukan, yaitu masyarakat miskin dan usaha mikro. Kami menghimbau agar masyarakat mampu dan usaha komersial, termasuk rumah makan agar tidak menggunakan LPG 3kg dan beralih ke LPG non subsidi sehingga LPG bersubsidi bisa tepat sasaran,” ujar Rudi.
Pertamina menyalurkan LPG 3 kg sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah. Peruntukan LPG 3 kg hanya untuk rakyat miskin dengan penghasilan kurang dari Rp 1,5 juta per bulan atau Usaha Mikro. Bagi warga mampu, Pertamina menyediakan LPG non subsidi seperti Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg dan Elpiji tabung biru 12 kg serta 50 kg untuk usaha komersial.
Pertamina menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut mengawal penyaluran distribusi LPG 3 kg, dengan memberikan laporan apabila ditemukan tindak penyalahgunaan di lapangan disertai dengan bukti ke kontak Pertamina di 1 500 000. (Ril/Pay)