Puluhan Pelajar MIS Nurus Salam Antusias Saksikan MTQN XXVII
Rabu, 10 Oktober 2018
MEDAN, Infokepri.com - Hari ketiga perlombaan cabang hifzh 1 juz dan 5 juz dan tilawah kategori putra dan putri di Lapangan Istana Maimun Medan, Rabu (10/10), diramaikan puluhan penonton dari Sekolah MIS Nurus Salam, Delitua, Kabupaten Deliserdang.
Kehadiran pelajar yang mayoritas kelas 1 SD sekaligus hafiz 1 juz Al-Qur’an tersebut, dalam rangka memberi motivasi buat mereka agar kelak menjadi generasi penerus bermental qurani.
"Di sekolah kita kebetulan ada pelajaran khusus tahfiz. Namun begitu, karena kami kan sekolah baru, kelas 5 dan kelas 6 belum ada. Jadi baru sampai kelas 4 saja. Dan kebetulan yang kami bawa ini memang pelajar tingkat tahfiz khusus," kata Kepala Sekolah MIS Nurus Salam, Heni Hanifah kepada wartawan di lokasi.
Didampingi Maulida Fitri selaku guru tahfizul quran dan Putri selaku wali kelas, Heni mengungkapkan pihaknya memang sengaja membawa pelajar mereka melihat langsung perlombaan MTQN 2018 tingkat anak-anak dan remaja. Baik cabang tilawah maupun hifzh guna menyinkronkan kompetensi anak-anak didik di Sekolah MIS Nurus Salam.
"Selama ini mereka melakukan hafalan-hafalan, tapi tidak tahu kemana tujuan sebenarnya. Nah, dengan melihat langsung peserta lomba MTQ, tentu mereka akan punya motivasi lebih untuk belajar hafalan Al-Qur’an," katanya.
Pihaknya mengaku baru sempat mengunjungi lokasi-lokasi MTQN XXVII pada hari itu dikarenakan seluruh pelajar baru selesai mengikuti ujian. Selain di venue Lapangan Istana Maimun, mereka berencana melanjutkan kunjungan ke Lapangan Merdeka Medan.
"Kebetulan di sana kan ada perlombaan cabang tilawah tingkat anak-anak dan remaja. Makanya kita sesuaikan cabang lombanya untuk anak-anak didik," imbuh Heni.
Untuk pelajar mereka yang khusus tahfiz, kata dia sekarang ini sudah ada yang bisa menghafal hingga 2 juz. Sementara untuk tenaga pengajar, minimal guru tersebut bisa menghafal 5 juz baru dinilai mampu sebagai pengajar tahfizul Quran.
“Khusus masing-masing wali kelas, sambung dia, minimal dapat menghafal satu juz yakni juz 30 di Al-Qur’an," pungkasnya.
Amatan di lokasi, puluhan pelajar dari MIS Nurus Salam yang mayoritas berusia 8 sampai 9 tahun itu, tampak antusias menyaksikan dan mendengarkan peserta lomba hifzh 1 juz di venue Lapangan Istana Maimun. Mereka duduk rapi tepat di depan layar monitor yang menampilkan surat di Al-Qur’an sesuai yang dibaca peserta lomba.
Para guru yang ikut mendampingi pun tampak mengawal ketat mereka agar tertib dan tidak terpisah dari rombongan. Sekitar 30 menit berada di veneu tersebut, puluhan pelajar MIS Nurus Salam melanjutkan perjalanan menuju Lapangan Merdeka dengan menggunakan bus gratis yang telah disediakan.
Pada dua hari sebelumnya, sebenarnya venue Lapangan Istana Maimun ramai dikunjungi pelajar SD maupun SMP dari Kota Medan dan Deliserdang. Namun, para pelajar tersebut hanya sekadar singgah di Istana Maimun untuk berwisata, tidak sampai menyaksikan perlombaan cabang hifzh 1 juz dan 5 juz.
(Ril/Man)
Untuk pelajar mereka yang khusus tahfiz, kata dia sekarang ini sudah ada yang bisa menghafal hingga 2 juz. Sementara untuk tenaga pengajar, minimal guru tersebut bisa menghafal 5 juz baru dinilai mampu sebagai pengajar tahfizul Quran.
“Khusus masing-masing wali kelas, sambung dia, minimal dapat menghafal satu juz yakni juz 30 di Al-Qur’an," pungkasnya.
Amatan di lokasi, puluhan pelajar dari MIS Nurus Salam yang mayoritas berusia 8 sampai 9 tahun itu, tampak antusias menyaksikan dan mendengarkan peserta lomba hifzh 1 juz di venue Lapangan Istana Maimun. Mereka duduk rapi tepat di depan layar monitor yang menampilkan surat di Al-Qur’an sesuai yang dibaca peserta lomba.
Para guru yang ikut mendampingi pun tampak mengawal ketat mereka agar tertib dan tidak terpisah dari rombongan. Sekitar 30 menit berada di veneu tersebut, puluhan pelajar MIS Nurus Salam melanjutkan perjalanan menuju Lapangan Merdeka dengan menggunakan bus gratis yang telah disediakan.
Pada dua hari sebelumnya, sebenarnya venue Lapangan Istana Maimun ramai dikunjungi pelajar SD maupun SMP dari Kota Medan dan Deliserdang. Namun, para pelajar tersebut hanya sekadar singgah di Istana Maimun untuk berwisata, tidak sampai menyaksikan perlombaan cabang hifzh 1 juz dan 5 juz.
(Ril/Man)