Kabag Humas Sebut Tenaga Honorer Pemko Batam Sudah Sesuai Kuotanya
Minggu, 03 Juni 2018
![]() |
Kabag Humas Pemko Batam, Yudi Atmadji (Fhoto : Istimewa/net) |
BATAM, Infokepri.com - Kabag Humas Pemko Batam, Yudi Atmadji menyebutkan bahwa pegawai honorer Pemko Batam sudah sesuai kuotanya melalui perhitungan kebutuhan.
Atas penjelasannya itu, Yudi Atmadji terkesan membantah tudingan sejumlah pihak yang menyebutkan bahwa tenaga honorer di Pemko Batam sudah melebih kuota khususnya disektor tenaga Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Batam.
Namun sangat disayangkan ketika dikonfirmasi mengenai jumlah seluruh pegawai honorer di Pemko Batam, Yudi Atmadji tidak mengetahuinya dan menyebutkan datanya ada di BKPSDM Pemko Batam.
Namun sangat disayangkan ketika dikonfirmasi mengenai jumlah seluruh pegawai honorer di Pemko Batam, Yudi Atmadji tidak mengetahuinya dan menyebutkan datanya ada di BKPSDM Pemko Batam.
“ Waduh kalau jumlah pastinya ke bkpsdm datanya. Kalau tenaga kebersihan sekitar 1000. Kesehatan dan guru bkpsdm datanya. Ini sdh melalui perhitungan kebutuhan,” kata Yudi melalui pesan singkat Whatsappnya, Sabtu 2 Juni 2018.
Untuk diketahui, sebelumnya anggota Komisi IV DPRD kota Batam, Udin P Haloho menilai pegawai honorer Pemko Batam sudah sangat banyak dan sudah melebihi kuota, khususnya disektor tenaga Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Batam.
“Tenaga honorer di sektor tenaga Kebersihan dan Pertamanan sudah sangat banyak dan kinerjanya kurang efektif,” kata Udin P Sihaloho saat dihubungi pada Jumat (1/6/2018).
Ia menilai sistem kerja dari tenaga Kebersihan dan Pertamanan itu tidak sesuai standard lantaran mereka bekerja menunggu intruksi padahal tugasnya sudah jelas.
Menurutnya, harus ada kejelasan dari kerja mereka mulai dari jam kerja, tugas yang akan dikerjakan sebelum berangkat ke lokasi pembersihan. Jika hal itu diterapkan maka mereka tidak akan menunggu intruksi dari atasannya sehingga waktu kerja lebih efektif.
(Pay)
“Tenaga honorer di sektor tenaga Kebersihan dan Pertamanan sudah sangat banyak dan kinerjanya kurang efektif,” kata Udin P Sihaloho saat dihubungi pada Jumat (1/6/2018).
Ia menilai sistem kerja dari tenaga Kebersihan dan Pertamanan itu tidak sesuai standard lantaran mereka bekerja menunggu intruksi padahal tugasnya sudah jelas.
Menurutnya, harus ada kejelasan dari kerja mereka mulai dari jam kerja, tugas yang akan dikerjakan sebelum berangkat ke lokasi pembersihan. Jika hal itu diterapkan maka mereka tidak akan menunggu intruksi dari atasannya sehingga waktu kerja lebih efektif.
(Pay)