Triwulan I TA 2018, Dinas Kepepet dan Kehutanan Kota Batam Baru Menyerap Angaran Sebesar 8,43 %
Kamis, 12 April 2018
BATAM, Infokepri.com – Di triwulan I Tahun Anggaran 2018 ini, Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (Kepepet dan Kehutanan) kota Batam hingga bulan April 2018 ini baru menyerap anggaran sebesar 8,43 % dari anggaran yang ada di dinas tersebut.
“Anggaran 8,43 % yang terserap itu untuk kegiatan fisik dan keuangan untuk bayar tunda pembayaran pembangunan kamar mandi di kantor kami,” kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kelautan kota Batam, Husnaini saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang Komisi II DPRD Kota Batam, di Batam Centre, Batam pada Rabu 11 April 2018.
RDP yang dipimpin oleh Edward Brando ini beragendakan penyerapan Anggaran Triwulan I Tahun Anggaran 2018 di Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan Kota Batam.
Dalam RDP itu Husnaini menjelaskan bahwa sejak bulan Maret 2018 lalu hingga saat ini bahwa sebagian kegiatan di Dinas yang dipimpinnya sudah melakukan lelang dan sebagian kegiatan sudah selesai dilelang.
“Untuk tahun 2018 ini Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan kota Batam memiliki 8 kegiatan, pimpinan ,” kata Husnaini.
Kedelapan kegiatan itu diantaranya :
- Peningkatan Pelayanan Administrasi,
- Peningkatan sarana prasasrana apratur,
- Peningkatan sarana prasarana tangkap ikan seperti pembuatan pancung, pengadaan mesin temple, Sarana budidaya bibit seperti pengadaan 5475 ikan krapu, pengadaan bibit ikan lele ada 21 unit, bantuan keramba ikan.
- Bantuan Keramba Jaring Apung berbahan High Density Polyethlene (HDPE) sebanyak 3 unit.
- Pengadaan obat dan Vitamin ikan ada 20 paket
- Program peningkatan Pengendalian Mutu ikan dengan pemberian Sertifikasi Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT).
- Lomba Memasak Ikan yang digelar tiga tingkat yakni tingkat Kota Batam, tingkat Provinsi Kepri dan tingkat Nasional
- Vitalisasi penyuluhan perikanan berupa kegiatan sosialisasi, Bimbingan Teknis tentang budidaya perikanan dan sebagainya.
Menyikapi penjelasan dari Husnaini tersebut, anggota Komisi II, dr Idawati Nursanti mengatakan di Batam ini banyak kelompok nelayan yang harus diperhatikan untuk itu Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan Kota Batam harus bijak dan jangan menoton setiap tahun memberikan bantuan terhadap kelompok nelayan di satu daerah saja.
“Memang benar kelompok nelayan yang dibantu pemerintah itu pasti akan maju tetapi bagaimana dengan kelompok nelayan yang lain yang tidak pernah mendapat perhatian pasti mereka akan tetap susah hidupnya,” kata Idawati Nursanti.
Kami selaku wakil rakyat, lanjut Idawati, mengharapkan Dinas terkait mampu membina dan mengembangkan usaha budidaya ikan dari nelayan hal ini untuk mendukung visi dan misi Pemko Batam untuk meningkatkan taraf hidup di daerah hinterland.
“Kami mengharapkan Dinas ibu memperbanyak dan memperkuat penyuluhan untuk memajukan masyarakat nelayan,” katanya dengan nada tegas.
Menyikapi atas arahan dari dr Idawati ini, Husnaini mengatakan setiap pemberian bantuan bibit ikan untuk dibudidayakan dinasnya selalu selektif, selain selektif untuk memilih kelompok tani penentuan waktu pemberian bantuan ikan itu juga harus diperhatikan dan bibit ikan yang diberikan besar dan kwalitasnya harus benar-benar diperhatikan.
Kabid Perikanan Cici yang juga hadir dalam RDP itu menyebutkan pengadaan bantuan bibit ikan itu dilakukan diatas bulan Mei, hal ini dilakukan lantaran di bawa bulan Mei itu cuaca tidak bagus angin sangat biasanya sangat kencang sehingga membuat air laut akan kotor sehingga pertumbuhan bibit ikan akan terganggu.
“Untuk besar bibit ikan itu yang kita salurkan sebesar 4 inchi,” jelas Cici.
RDP ini juga dihadiri oleh anggota Komisi II lainnya yakni : Mukriyadi, Mesrawati Tampubolon, Bomen Hutagalung dan Sallon Simatupang.
“Memang benar kelompok nelayan yang dibantu pemerintah itu pasti akan maju tetapi bagaimana dengan kelompok nelayan yang lain yang tidak pernah mendapat perhatian pasti mereka akan tetap susah hidupnya,” kata Idawati Nursanti.
Kami selaku wakil rakyat, lanjut Idawati, mengharapkan Dinas terkait mampu membina dan mengembangkan usaha budidaya ikan dari nelayan hal ini untuk mendukung visi dan misi Pemko Batam untuk meningkatkan taraf hidup di daerah hinterland.
“Kami mengharapkan Dinas ibu memperbanyak dan memperkuat penyuluhan untuk memajukan masyarakat nelayan,” katanya dengan nada tegas.
Menyikapi atas arahan dari dr Idawati ini, Husnaini mengatakan setiap pemberian bantuan bibit ikan untuk dibudidayakan dinasnya selalu selektif, selain selektif untuk memilih kelompok tani penentuan waktu pemberian bantuan ikan itu juga harus diperhatikan dan bibit ikan yang diberikan besar dan kwalitasnya harus benar-benar diperhatikan.
Kabid Perikanan Cici yang juga hadir dalam RDP itu menyebutkan pengadaan bantuan bibit ikan itu dilakukan diatas bulan Mei, hal ini dilakukan lantaran di bawa bulan Mei itu cuaca tidak bagus angin sangat biasanya sangat kencang sehingga membuat air laut akan kotor sehingga pertumbuhan bibit ikan akan terganggu.
“Untuk besar bibit ikan itu yang kita salurkan sebesar 4 inchi,” jelas Cici.
RDP ini juga dihadiri oleh anggota Komisi II lainnya yakni : Mukriyadi, Mesrawati Tampubolon, Bomen Hutagalung dan Sallon Simatupang.
(Pay)