Tentang Gempa Tasikmalaya, Satu Orang Tewas dan Sejumlah Bangunan Rusak
Selasa, 02 Januari 2018
JAKARTA, Infokepri.com - Gempa yang terjadi Jumat (15/12/2017) tengah malam terasa begitu kuat dirasakan secara luas di Pulau Jawa. Berikut rangkuman peristiwa tentang gempa tadi malam.
Dua gempa dan berpotensi tsunami.
Gempa mengguncang dua kali selatan Jawa, Jumat (15/12/2107) tengah malam.
Gempa pertama terjadi pada pukul 23.04 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,5 berpusat di koordinat 7,29 derajat Lintang Selatan (LS) dan 106,69 derajat Bujur Timur (BT) atau 48 km barat daya Sukabumi, Jawa Barat. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Lalu gempa kedua terjadi pada pukul 23.47 WIB dengan magnitudo 6,9 di koordinat 7,75 derajat LS dan 108,11 derajat BT pada kedalaman 107 km. Gempa kedua berpotensi tsunami.
Getaran Gempa.
Getaran gempa Tasikmalaya dirasakan di sejumlah daerah di Jawa seperti Pangandaran, Ciamis, Garut, Depok, Sukabumi, Gunungkidul, Banyumas, Semarang dan daerah lainnya. Warga pun panik dan berhamburan ke luar rumah.
Getaran gempa Tasikmalaya dirasakan di sejumlah daerah di Jawa seperti Pangandaran, Ciamis, Garut, Depok, Sukabumi, Gunungkidul, Banyumas, Semarang dan daerah lainnya. Warga pun panik dan berhamburan ke luar rumah.
"(Gempa) kuat banget, saya sampai terbangun," kata Maria Ameila, warga Yogyakarta, Jumat.
Bahkan, warga di pesisir pantai, terutama selatan Garut dan Pangandaran, mengungsi karena gempa yang kedua berpotensi tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami pada gempa yang kedua.
Bahkan, warga di pesisir pantai, terutama selatan Garut dan Pangandaran, mengungsi karena gempa yang kedua berpotensi tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami pada gempa yang kedua.
"Gempanya sangat terasa sekali. Warga langsung keluar dan menuju tempat evakuasi yang telah ditentukan," kata Kasatpolairud Polres Garut, AKP Tri Andri, melalui pesan singkat, Jumat.
Sementara di Pangandaran, sejumlah warga Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, memilih berkumpul di lapangan. Sebagian mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
"Warga Desa Babakan tak ada evakuasi, untuk masyarakat (saat ini) berkumpul bersama di satu tempat. Di Lapangan Dusun Bojongsari. Sekarang masih berkumpul," kata warga Desa Babakan, Satino saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/12/2017 pukul 01.45 WIB.
Hal serupa juga dilakukan warga pesisir Yogyakarta. Mereka keluar untuk mengungsi.
Peringatan tsunami dicabut
Peringatan tsunami dicabut
Sementara itu, BMKG mencabut peringatan tsunami akibat gempa Tasikmalaya dengan magnitude 6,9.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengimbau warga untuk kembali ke rumah masing-masing karena peringatan tsunami dicabut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengimbau warga untuk kembali ke rumah masing-masing karena peringatan tsunami dicabut.
"Masyarakat diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing dengan tertib dan tenang. Kondisi aman. Sudah tidak ada potensi tsunami," katanya.
Sebelumnya, beberapa saat setelah gempa kedua mengguncang dan berpotensi tsunami, gelombang pasang air laut pertanda tsunami tak terjadi di pesisir Pantai Pangandaran, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, hingga dini hari pukul 01.45 WIB.
"Posisi saya satu kilometer sebelum Pantai Pangandaran. Kondisi air laut biasa normal pasang surutnya," kata Satino, salah seorang warga Pangandaran, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/12/2017) pukul 01.45 WIB.
Gempa di Tasikmalaya, 16 Desember 2017.(BMKG)
Kondisi Pantai Pangandaran saat ini tetap aman. Satino mengatakan tak ada informasi air pasang maupun kenaikan gelombang air laut.
Kondisi muka air laut di pesisir Cilacap, Jawa Tengah, juga terpantau normal pascagempa di Tasikmalaya.
“Tidak ada penurunan muka air laut, semuanya masih normal, tidak surut,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Martono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/12/2017) dini hari.
Satu tewas
Satu tewas
Gempa yang mengguncang dua kali di pulau Jawa menyebabkan satu warga tewas dan bangunan di sejumlah daerah rusak.
Satu warga tewas tertimpa rumah ambruk di Ciamis. Korban bernama Hj Dede Lutfi (60), ibu rumah tangga warga Dusun Desa, Rt 04 RW 02, Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Ciamis.
Korban meninggal akibat menderita luka parah setelah tertimpa bangunan rumah yang ambruk. Selain korban tewas, gempa juga menyebabkan dua warga terluka.
Bangunan rusak
Sementara itu, bangunan di sejumlah daerah mengalami rusak parah akibat diguncang gempa Tasikmalaya. Berikut data sementara yang dihimpun Kompas.com:
1. Banyumas
Sejumlah bagian gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas rusak. Kerusakan terjadi pada gedung Isntalasi Gawat Darurat tiga lantai, ruang ICU, labortorium dan gedung pusat.
Sebanyak 70 orang pasien terpaksa dirawat di tenda darurat yang disediakan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas.
Sebanyak 70 orang pasien terpaksa dirawat di tenda darurat yang disediakan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas.
2. Tasikmalaya
Gedung kantor bupati rusak. Bagian atap empat bangunan di kompleks kantor bupati ambrol.
Gedung kantor bupati rusak. Bagian atap empat bangunan di kompleks kantor bupati ambrol.
"Bagian atap rusak parah dan ambruk. Lantai dan dinding bangunan empat lantai tersebut ada yang retak parah, " jelas Edi, salah seorang petugas jaga yang sedang piket malam di lokasi kejadian, Sabtu (16/12/2017) dini hari.
3. Garut
Kerusakan bangunan akibat gempa juga terjadi di Garut. Camat Cikajang, Rahmat, melaporkan satu rumah yang rusak yakni milik Ujang, warga Kampung Sukatambah, RT 4/4, Desa Cipangramatan. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan pascagempa.
Kerusakan bangunan akibat gempa juga terjadi di Garut. Camat Cikajang, Rahmat, melaporkan satu rumah yang rusak yakni milik Ujang, warga Kampung Sukatambah, RT 4/4, Desa Cipangramatan. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan pascagempa.
Hingga kini, Kompas.com masih mengumpulkan informasi dampak gempa di sejumlah daerah di Jawa.