Keluar Lagi, Lava Penuhi Kawah Gunung Agung
Jumat, 08 Desember 2017
![]() |
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, di Pos Pengamatan Gunung Agung, Rendang, Karangasem, Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta) |
DENPASAR, Infokeperi.com - Lava mulai kembali mengalir memenuhi kawah Gunung Agung.
Sebelumnya aliran lava sempat tersendat naik ke atas permukaan. Hal itu
disebabkan oleh energi yang tak terlalu kuat untuk mendobrak lapisan lava yang
telah keluar terlebih dahulu dan mengeras.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung
Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy
Kamil Syahbana menjelaskan jika proses efusi atau pertumbuhan lava ke permukaan
kawah Gunung Agung mulai
terjadi kembali.
Sebelumnya, pertumbuhan lava sempat
melambat dalam beberapa hari terakhir. Namun, kata Devy, sejak kemarin terpantau
aliran lava kembali memenuhi kawah dengan diameter 900 meter dan kedalaman 200
meter.
Setidaknya hal itu yang terpantau
dari hasil citra satelit yang merekam thermal atau energi panas di puncak
kawah Gunung Agung. Energi
thermal yang terekam itu mengindikasikan lava di permukaan kawah gunung
setinggi n3.142 mdpl tersebut.
"Dari satelit kita lihat adanya
penambahan lava, tapi tidak linear lagi. Tidak lurus begitu naik ke atas, dia
hanya menggembung di tengah," terang Devy di Pos Pengamatan Gunung Api
Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis
98/12/2017).
Menurutnya, hal itu terjadi akibat
lava yang telah mengeras membuat sulit untuk ditembus. Sebabnya, ketebalan lava
yang telah mengeras itu sudah semakin tebal dan cukup tinggi. Akibatnya, lava
kemudian bergerak mengalir di kebagian tengah kawah.
"Jadi, kalau misalnya ada
pertumbuhan lava, penambahan lava baru, dia mengisi ke bagian tengah
(kawah)," tuturnya.
Jika terjadi pelepasan energi, Devy
amat bersyukur lantaran tekanan gas yang mendorong dari dalam perut Gunung
Agung semakin berkurang. Namun, jika sebelumnya pengukuran gas SO2 yang
merupakan gas magmatik cukup tinggi terukur, saat ini jumlahnya turun drastis.
Normalnya saat erupsi itu kita
mengalami penurunan gradual untuk kadar SO2. Tapi setelah beberapa hari lalu
tersendat naik ke permukaan, kini lava kembali lancar mengalir baik ke kawah
Gunung Agung.
Demikian kondisinya pada tanggal
25-29 November, SO2 terukur cukup tinggi, kemudian drop turun ke angka yang
cukup jauh sampai ke satu per dua puluh kalinya.
"Karena itu perlu
mengantisipasi perkembangan yang terjadi di Gunung Agung,"
ujar Devy.
(liputan6.com)